3 MENIT 120 DETIK
Kala itu langit masih nyaman dengan gulita nya
Tak terdengar gumam, tak terlihat sinar, tak terasa sadar
Alam bawah fikiran pun masih dengan rutinitas nya
Berjalan tanpa henti, mengitari sunyi, mencari sesosok tuan putri
Seolah
tuhan memberikan isyarat agar engkau tetap menjaga nya
Walau
tanpa benang pengubung antara kedua hati yang tidak terikat janji
Seolah
alam tahu bahwa kau sedang merindukan nya
Meski
jarak dan waktu tidak saling bersinergi dengan harmoni
Gadis dengan kemeja putih dan celana jeans bak seorang dewi
Tersenyum manis lengkap dengan bola mata indah yang tipis
Kubalas dengan raut wajah bahagia dan hati yang gembira
Perlahan meraih jari jemari, dan mengajaku pergi mencari
jati diri
“Hai,
kemana saja kamu? tidakah kau merindukanku”
Kalimat
singkat yang kuingat sampai raga terbangun tepat
Kunikmati
lima menit yang terjaga dalam lelap
Sampai
aku tersadar, sejatinya semua itu hanya permainan hati yang berkelana dalam
mimpi
Afif Hafidhuddin,
Bandung, 27 Oktober
2016